Sebelum baca postingan
ini, gue kasih tau dulu kalau this is gonna be a long story, so don’t get bored
okay?
Kalau kata orang, cacar
itu pasti terjadi pada seseorang minimal satu kali dalam hidup. Cacar dapat
terjadi saat usia kanak – kanak hingga dewasa, tergantung pada daya tahan tubuh
kita pada virus cacar tersebut. Gue ga pernah kena cacar di waktu kecil karna
mungkin daya tahan tubuh gue waktu kecil baik atau mungkin gue ga pernah
bertemu sama orang yang terkena cacar air semasa gue kecil. Pada akhirnya di
umur gue yang ke 22 tahun ini gue dipertemukan dengan penyakit cacar, i want to
congratulate myself for that. Jujur aja gue ga pernah tau apapun tentang
penyakit cacar ini, ciri – ciri dan gejala yang ditimbulkan akibat cacar air
pun gue ga tau, jadi sewaktu pertama kali lenting cacar air muncul di dada
sebelah kiri gue, gue ga mikir kalau itu adalah cacar air. Kejadian ini bermula
pada tanggal 16 November 2017.
Hari ke 1:
Setelah selesai mandi
sore, gue sadar bahwa ada lenting (gue tau ini setelah googling) yang bentuknya
masih kecil di sekitar dada sebelah kiri gue, gue kira itu cenang air sejenis
penyakit kulit juga yang bisa disembuhkan dengan salep jadi gue cuek aja.
Hari ke 2:
Besoknya setelah gue
selesai mandi pun gue sadar kok lenting ini semakin besar dan kemerahan di
setiap sisinya, gue tanya sama seluruh anggota keluarga gue ‘ini tuh apaan sih?
Kok ngegedein ya?’ tetapi keluarga gue ga ada yang tau itu apa dan mereka
cuma bisa bilang ‘nanti juga ilang
sendiri, biarin aja’. Setelah selesai pakai baju, gue sadar kok di pundak juga
muncul lenting ini ya? Gue sempet minta fotoin ke kakak gue, dan ternyata ada
sekitar 3 yang muncul di pundak gue.
Hari ke 3:
Pagi harinya gue bangun
tidur dengan rasa ga enak badan dan juga pusing yang amat sangat, awalnya gue
mau bolos aja dari kuliah pagi tapi dikarenakan 2 minggu lagi akan ada UTS, mau
ga mau gue harus rajin kuliah. Sampai di kampus, gue iseng nanya sama temen gue
soal lenting ini ‘eh lo tau ga sih ini kenapa?’ sambil nunjukkin foto pundak
yang diambil kaka gue waktu itu. Lalu temen gue bilang ‘itumah cacar air nop,
masa lu ga tau sih?’ gue rada percaya ga percaya juga sama ucapan temen gue
ini, karena gue ga mau terkena cacar air disaat seperti ini, saat 2 minggu lagi
akan ada UTS. Pulang kuliah gue merasa semakin lemas dan juga badan gue sedikit
hangat. Ibu juga mulai khawatir, sampai akhirnya gue googling soal penyakit
cacar dan bener aja kalau itu adalah cacar. Hal ini diperjelas dengan semakin
bayaknya lenting yang mulai muncul di sekitar badan gue dan juga gue mengalami
demam pada sore harinya. Saat itu gue pengen banget langsung berobat ke dokter
tapi ga ada yang bisa anter karna bapak
gue juga belum pulang kerja saat itu. Akhirnya setelah makan gue malam, gue
minum paracetamol untuk mengurangi demam dan langsung istirahat.
Hari ke 4:
Esok harinya lenting
semakin membesar dan tersebar dimana mana termasuk di muka gue. Katanya kalau
orang terkena cacar air ga boleh mandi, tapi karena gue orangnya rajin mandi
dan hari itu juga ada rencana pergi ke dokter akhirnya gue memutuskan untuk
mandi. Setelah datang ke dokter 24 jam gue diberi obat seperti berikut:
Hari ke 5-11:
Cacar air di badan gue
semakin membesar, ada juga yang bentuknya kecil dan ini mulai menyebar ke mana
– mana, yang paling ngeselin sih pas cacar air muncul di kepala gue karena itu
sakit banget dan pernah sampai pusing banget kepala gue karna cacar air di
kepala ini. Kalau kata orang cacar air ini dapat mengakibatkan gatal yang amat
sangat, tai alhamdulillah gue tidak merasakan hal itu mungkin dikarenakan gue
teratur mandi dan ganti baju yang bersih, serta rajin membersihkan kasur dari
debu – debu dan juga rajin pakai kipas angin supaya badan ga keringetan dan
bisa menimbulkan gatal (?) wkwk
Hari ke 12-15:
Cacar air yang tumbuh
di badan gue mulai mengering, walaupun belum sembuh total dikarenakan bekas
cacar air ini belum mengelupas dan masih ada kemugkinan bisa menular.
Alhamdulillah juga gue masih bisa mengikuti UTS walaupun harus menggunakan
masker untuk menutupi noda hitam bekas cacar ini, karena cacar air di muka gue
ini lumayan banyak dibandingkan cacar air yang muncul di tangan dan juga kaki
gue.
Selama cacar si
penderita disarankan untuk memisahkan diri dari keluarga lainnya untuk
menghindari tertularnya cacar air. Tapi amat disayangkan walaupun gue sudah
melakukan hal ini, kakak dan adik gue yang belum terkena cacar air pun ikut
tertular setelah penyakit cacar air gue ini sembuh. Selama cacar gue rajin
banget googling mengenai cacar ini, banyak info yang kebenarannya simpang siur,
ada yang bilang kalau cacar ga boleh mandi dan ada juga yang bilang kalau cacar
harus tetap mandi. Kalau mandi juga harus menggunakan air hangat yang dicampurkan
larutan PK ataupun Detol. Terus ada yang bilang kalau cacar ga boleh makan
makanan seperti telur, mie dan juga makanan yang berbau amis seperti daging dan
ikan. Menurut dokter saat gue berobat, jika sedang cacar air itu boleh saja
mandi dengan air hangat apabila cacar air masih tumbuh sedikit untuk menjaga
kebersihan diri kita juga, tetapi apabila cacar air sudah mulai tumbuh banyak
sebaiknya tidak usah mandi. Lalu info tentang tidak boleh makan mie, telur, dan
juga ikan seperti tongkol itu benar dan amat sangat dilarang, sebaiknya kita
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin seperti sayur – sayuran agar daya
tahan tubuh kita kuat (gue juga selama cacar 2 minggu makan sayur melulu guys,
bosenL).
Selama cacar air diusahakan juga untuk tidak menggaruk lenting dan hal apapun
yang membuat lenting menjadi pecah, karena lenting yang pecah akan menimbulkan
bekas yang mendalam (bopeng) di badan kita. Yang bikin gue heran sih di badan
tuh ada sebagian lenting yang pecah karena ga sadar juga tau – tau udah pecah
aja, tapi alhamdulillahnya sekarang tidak menimbulkan bopeng, tetapi lenting yang
pecah di bagian muka justru menimbulkan bopeng nih huhuhu L
dan yang terakhir nih yang bikin gue rada nyesel juga, apabila muncul gejala –
gejala cacar air kalian harus langsung pergi ke dokter ya, karena semakin cepat
ditangani semakin cepat pula kita dapat mencegah perkembangbiakan virus ini di
tubuh kita dan akan semakin cepat pula kita sembuh.
Komentar
Posting Komentar