ARUS MODAL MASUK
Komite
Ekonomi Nasional memperkirakan para investor dari negara-negara maju
masih akan mengalirkan dananya ke negara-negara berkembang, termasuk
Indonesia.
Charul Tanjung Bantah Komite Ekonomi Jadi Tukang Stempel
Ancaman Penggelembungan Ekonomi Belum Terbukti
Perekonomian Asia Timur Tumbuh Luar Biasa
Pengusaha Belum Antisipasi Dampak Perang Korea
Pemerintah Belum Berencana Terbitkan Euro Bond
Kondisi
ini dinilai akan membuat nilai tukar rupiah semakin menguat pada 2011
nanti. Diperkirakan rupiah akan stabil dan menguat di kisaran Rp 8700 -
9200 per dolar.
Anggota
Komite Ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan masih derasnya arus
modal masuk ke Indonesia ini bukan karena adanya gelembung ekonomi, tapi
karena Indonesia memang dianggap memberi prospek yang baik terhadap
para investor. "Tapi karena prospek Indonesia yang tumbuh lebih cepat,"
katanya dalam paparan Prospek Ekonomi Indonesia 2011, di auditorium Bank
Mega, Jakarta, Senin (20/12)
Indonesia,
oleh para investor negara-negara maju tersebut, dinilai masih akan
memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang
ditawarkan negara-negara maju.
Ada
beberapa faktor yang membuat rupiah akan terus menguat, pertama ekonomi
Indonesia akan tumbuh lebih cepat, adanya perbaikan peringkat surat
utang Indonesia, dan suku bunga di dunia masih belum akan meningkat
secara signifikan, ini karena negara-negara maju masih memerlukan
stimulus dari sisi moneter.
Selain
itu, bank sentral Amerika Serikat masih akan melakukan kebijakan
quantitative easing atau kebijakan menggelontorkan uang ke sistem
perekonomian pada 2011.
The
Fed telah menyatakan akan membeli kembali surat utang pemerintah
Amerika di pasar sekunder hingga US$ 600 miliar pada 2011. Akibatnya,
suplai dolar di Amerika Serikat dan di pasar dunia akan terus meningkat.
Jakarta
- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan arus modal asing akan terus deras
masuk sampai akhir tahun 2010. Setidaknya ada 2 alasan mengapa aliran
modal akan tetap masuk ke Indonesia.
"Sepanjang
tahun ini kalau tidak ada sentimen negatif, kecuali di Eropa terjadi
seperti kemarin lagi. Maka arahnya arus modal akan masuk terus masuk,"
ujar Pjs Gubernur BI, Darmin Nasution di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH
Thamrin, Jumat (25/06/2010).
Darmin
menjelaskan, salah satu faktor derasnya aliran modal ke Indonesia
karena pertumbuhan ekonomi lebih bagus di negara-negara emerging market
daripada negara maju.
"Disana
(negara maju), pertumbuhan ekonomi di Eropa hanya 1 %, Amerika hanya 3
%. Namun di Asia 6% sampai 8%, ada juga yang 10%. Itu saja sudah membuat
modal tertarik masuk," katanya.
Faktor
yang kedua, lanjut Darmin yakni tingkat suku bunga. Saat ini, menurut
Darmin, negara-negara Eropa masih menahan tingkat bunganya di kisaran
1%.
"Sementara India diatas 5%, Indonesia 6,5%. Ya datang dia (arus modal)," tuturnya.
Menurut
Darmin, dua alasan itu sebenarnya sudah cukup untuk membuat arus modal
untuk terus masuk ke Indonesia. Kecuali ada kasus spesifik seperti yang
terjadi di Eropa beberapa waktu lalu.
"Lihat saja kalau ada sentimen negatif pasti lari lagi, karena asing memang mau menyelamatkan modal," jelas Darmin.
Komentar
Posting Komentar