1. Pengertian Manajemen
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
2. Fungsi-fungsi manajemen yang saling terikat
a. Fungsi Perencanaan (Planning)Fungsi perencanaan sangat penting bagi peerusahaan dimana fungsi ini akan menjadi pedoman dasar kegiatan atas fungsi-fungsi lainnya, dan perencanaan berperan sebagai acuan bagi segenap tindakan dalam merealisasikan tujuan-tujuan.
b. Fungsi Pengorganisasian (organizing)Fungsi pengorganisasian dapat diartikan sebagai “how to organize works” atau bagaimana mengatur,memilah-milah sejumlah pekerjaan menurut bidang-bidangnya menjadi suatu kesatuan kerja. Ini berarti melakukan pengelompokkan tugas dan menciptakan struktur organisasi
c. Fungsi Pelaksanaan (Actuating)Setelah rencana-rencana selesai dibuat,struktur organisasi terbentuk dan pengisian personilnya selesai dilakukan (direkrut dan dilatih),langkah berikutnya adalah menetapkan atau melaksanakan bagaimana agar arah atau langkah organisasi bergerak menuju arah yang telah ditetapkan.
d. Fungsi pengawasan (controlling)Melalui fungsi pengawasan, diharapkan dapat menjaga agar jalannya organisasi selalu berada di dalam jalur yang benar sehingga dengan demikian, kemungkinan terjadinya penyimpangan atas proses dan sasaran yang telah ditetapkan, secara dini dapat dihindari atau diatasi.
4. Perbedaan perencanaan strategis dan perencanaan taktis
1. Rencana StrategisRencana yang mencerminkan keputusan mengenai alokasi sumber daya, prioritas perusahaan dan tahap-tahap yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan strategis. Rencana-rencana tersebut selalu ditetapkan oleh dewan direksi dan manajemen puncak.
2. Rencana TaktisRencana jangka pendek yang berhubungan dengan penerapkan aspek-aspek khusus dari suatu rencana strategis perusahaan.
5. Gaya kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan OtoriterGaya Kepemimpinan Otoriter adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan DemokratisGaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez FairePemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Dilihat dari berbagai gaya kepemimpinan diatas, maka menurut saya gaya kepemimpinan yang terbaik bagi para manajer adalah gaya kepemimpinan demokratis. Dengan gaya kepemimpinan ini, para manajer dan karyawannya dapat menjalin hubungan yang baik sebagai suatu tim dengan bekerja sama dalam mengambil suatu keputusan.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
2. Fungsi-fungsi manajemen yang saling terikat
a. Fungsi Perencanaan (Planning)Fungsi perencanaan sangat penting bagi peerusahaan dimana fungsi ini akan menjadi pedoman dasar kegiatan atas fungsi-fungsi lainnya, dan perencanaan berperan sebagai acuan bagi segenap tindakan dalam merealisasikan tujuan-tujuan.
b. Fungsi Pengorganisasian (organizing)Fungsi pengorganisasian dapat diartikan sebagai “how to organize works” atau bagaimana mengatur,memilah-milah sejumlah pekerjaan menurut bidang-bidangnya menjadi suatu kesatuan kerja. Ini berarti melakukan pengelompokkan tugas dan menciptakan struktur organisasi
c. Fungsi Pelaksanaan (Actuating)Setelah rencana-rencana selesai dibuat,struktur organisasi terbentuk dan pengisian personilnya selesai dilakukan (direkrut dan dilatih),langkah berikutnya adalah menetapkan atau melaksanakan bagaimana agar arah atau langkah organisasi bergerak menuju arah yang telah ditetapkan.
d. Fungsi pengawasan (controlling)Melalui fungsi pengawasan, diharapkan dapat menjaga agar jalannya organisasi selalu berada di dalam jalur yang benar sehingga dengan demikian, kemungkinan terjadinya penyimpangan atas proses dan sasaran yang telah ditetapkan, secara dini dapat dihindari atau diatasi.
3. Tingkatan manajemen
1.Top manager (TM)tugas-tugasnya lebih banyak pada fungsi planning dan organizing , karena sifat pekerjaannya adalah kerja “pikir” yaitu, mengambil keputusan, dan mengorganisir. Walaupun TM kelihatan santai sebetulnya dia selalu memikirkan keputusan, kebijakan apa yang ditempuh untuk mencapai tujuan.
2.Middle manager (MM)tugasnya terhadap planning dan organizing seimbang dengan kerja fisiknya. Karena itu MM harus mampu menjabarkan keputusan TM, tetapi juga harus bisa mengerjakan serta menjelaskan kepada LM. MM merupakan manajer dua alam artinya harus bisa untuk planning dan organizing serta dapat pula untuk directing dan controlling (PO = DC).
3.Lower manager (LM)tugas dan aktivitasnya lebih banyak pada fungsi “directing/actuating dan controlling daripada ke fungsi planning dan organizing (DC > PO). Hal ini disebabkan LM merupakan manejer operasional yang langsung memimpin para pekerja operasional. Keterampilan LM lebih diutamakan kemampuan teknis (spesialisasinya), daripada kecakapan manajerialnya
Keterampilan Manajer Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
1. Keterampilan konseptual Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.2. Keterampilan Kemanusiaan Kemampuan untuk saling bekerja sama dengan memahami dan memotivasi orang lain.3. Keterampilan Administrasi Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.4. Keterampilan Teknik Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu.
1.Top manager (TM)tugas-tugasnya lebih banyak pada fungsi planning dan organizing , karena sifat pekerjaannya adalah kerja “pikir” yaitu, mengambil keputusan, dan mengorganisir. Walaupun TM kelihatan santai sebetulnya dia selalu memikirkan keputusan, kebijakan apa yang ditempuh untuk mencapai tujuan.
2.Middle manager (MM)tugasnya terhadap planning dan organizing seimbang dengan kerja fisiknya. Karena itu MM harus mampu menjabarkan keputusan TM, tetapi juga harus bisa mengerjakan serta menjelaskan kepada LM. MM merupakan manajer dua alam artinya harus bisa untuk planning dan organizing serta dapat pula untuk directing dan controlling (PO = DC).
3.Lower manager (LM)tugas dan aktivitasnya lebih banyak pada fungsi “directing/actuating dan controlling daripada ke fungsi planning dan organizing (DC > PO). Hal ini disebabkan LM merupakan manejer operasional yang langsung memimpin para pekerja operasional. Keterampilan LM lebih diutamakan kemampuan teknis (spesialisasinya), daripada kecakapan manajerialnya
Keterampilan Manajer Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
1. Keterampilan konseptual Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.2. Keterampilan Kemanusiaan Kemampuan untuk saling bekerja sama dengan memahami dan memotivasi orang lain.3. Keterampilan Administrasi Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.4. Keterampilan Teknik Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu.
4. Perbedaan perencanaan strategis dan perencanaan taktis
1. Rencana StrategisRencana yang mencerminkan keputusan mengenai alokasi sumber daya, prioritas perusahaan dan tahap-tahap yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan strategis. Rencana-rencana tersebut selalu ditetapkan oleh dewan direksi dan manajemen puncak.
2. Rencana TaktisRencana jangka pendek yang berhubungan dengan penerapkan aspek-aspek khusus dari suatu rencana strategis perusahaan.
5. Gaya kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan OtoriterGaya Kepemimpinan Otoriter adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan DemokratisGaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez FairePemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Dilihat dari berbagai gaya kepemimpinan diatas, maka menurut saya gaya kepemimpinan yang terbaik bagi para manajer adalah gaya kepemimpinan demokratis. Dengan gaya kepemimpinan ini, para manajer dan karyawannya dapat menjalin hubungan yang baik sebagai suatu tim dengan bekerja sama dalam mengambil suatu keputusan.
Komentar
Posting Komentar