1. Ciri - ciri Dari usaha kecil
a. Industri kecil adalah industri berskala kecil, baik dalam ukuran modal, jumlah produksi maupun tenaga kerjanya.
b. Perolehan modal umumnya berasal dari sumber tidak resmi seperti tabungan keluarga, pinjaman dari kerabat dan mungkin dari “lintah darat”.
c. Karena skala kecil, maka sifat pengelolaannya terpusat, demikian pula pengambilan, keputusan tanpa atau dengan sedikit pendelegasian fungsi dalam bidang-bidang pemasaran, keuangan, produksi dan lain sebagainya.
d. Tenaga kerja yang ada umumnya terdiri dari anggota keluarga atau kerabat dekat, dengan sifat hubungan kerja yang “informal” dengan kualifikasi teknis yang apa adanya atau dikembangkan sambil bekerja.
e. Hubungan antara keterampilan teknis dan keahlian dalam pengelolaan usaha industri kecil ini dengan pendidikan formal yang dimiliki para pekerjanya umumnya lemah.
f. Peralatan yang digunakan adalah sederhana dengan kapasitas output yang rendah pula.
2. Keunggulan Dan kelemahan Dari Bisnis usaha kecil
a. Kelebihan Usaha Kecil Menengah
1) Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk.
2) Hubungan kemanusian yang akrab di dalam perusahaan kecil.
3) Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan yang berskala besar yang pada umumnya birokratis.
4) Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.
b. Kelemahan Usaha Kecil Menengah
1) Kesulitan pemasaran
Hasil dari studi lintas Negara yang dilakukan oleh James dan Akarasanee (1988) di sejumlah Negara ASEAN menyimpulkan salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan persaingan, baik dipasar domestik dari produk-produk yang serupa buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun dipasar ekspor.
2) Keterbatasan Finansial
UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.
3) Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah satu kendala serius bagi UKM di Indonesia, terutama dalam aspek-aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi, pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar baru.
4) Masalah Bahan Baku
Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering menjadi salah satu masalah serius bagi pertumbuhan output atau kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia.
Terutama selama masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap dolar AS.
5) Keterbatasan teknologi
Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat serta kesanggupan bagi UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global. Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru, keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan mesin-mesin baru.
3. Pengertian Dari wirausaha
wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.
4. Sikap seorang wirausahawan until mencapai kesuksesan dalam bisnisnya
1. Memiliki gairah
Gairah sangat penting untuk mendorong seseorang meraih sukses. Tanpa gairah, seseroang tidak akan terpacu untuk bekerja keras. Dalam bisnis, ada dua hal yang bisa menjadi sumber gairah yakni permainan bisnis serta resiko yang sangat menantang atau jenis bisnis itu sendiri, apakah cocok dengan selera Anda.
2. Tabah
Untuk mengawali usaha, seorang pebisnis harus tabah dalam menyikapi kegagalan. Pebisnis harus bisa belajar dari kegagalan dan bangkit dengan motivasi baru.
3. Motivasi kuat
Motivasi membuat seseorang bisa berjalan tanpa bergantung pada orang lain. Dengan sikap ini, seorang pebisnis kadang bisa menempuh beragam tantangan meski tidak memiliki tim yang tangguh atau ahli yang cakap.
4. Tak kenal takut
Dunia bisnis adalah tempat untuk orang yang senang mengambil resiko dan tidak takut akan apapun. Jika diibaratkan, pebisnis ibarat orang yang akan melakukan "bungee jumping" tanpa helm dan dengan tali seadanya.
5. Siap secara finansial
Bukan kecukupan modal, melainkan kesiapan untuk meraih pembiayaan dan permodalan. Banyak usahawan sukses hanya dengan modal dengkul. Caranya dengan menggandeng mitra yang bisa mewujudkan visi bisnisnya.
6. Jeli melihat peluang
Inilah sikap pebisnis yang tidak dimiliki orang biasa. Bagi orang lain, menjual sisir pada orang botak adalah hal yang mustahil. Namun pebisnis yang baik adalah orang yang bisa menjual sisir pada orang botak, dengan harapan satu saat mereka berpeluang menumbuhkan rambut dan memerlukan sisir.
5. Cara menjadi seorang wirausahawan
Untuk menjadi wirausahawan muda sukses perlu menerapkan 5 D secara konsisten yakni: Dream (wirausaha sukses memiliki impian dan visi yang jelas tentang masa depan bisnisnya, tulislah impian bisnis dan ditempel pada dinding rumah), Deciveness (wirausaha sukses memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan untuk memulai usaha), Doers (mulai melakukan tidak hanya berbicara: Nato, No action, talk only), Determination (melaksanakan kegiatan bisnis dengan perhatian dan tidak mudah menyerah meski ada banyak tantangan), Dedication (wirausaha memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan dan bisnisnya)
a. Industri kecil adalah industri berskala kecil, baik dalam ukuran modal, jumlah produksi maupun tenaga kerjanya.
b. Perolehan modal umumnya berasal dari sumber tidak resmi seperti tabungan keluarga, pinjaman dari kerabat dan mungkin dari “lintah darat”.
c. Karena skala kecil, maka sifat pengelolaannya terpusat, demikian pula pengambilan, keputusan tanpa atau dengan sedikit pendelegasian fungsi dalam bidang-bidang pemasaran, keuangan, produksi dan lain sebagainya.
d. Tenaga kerja yang ada umumnya terdiri dari anggota keluarga atau kerabat dekat, dengan sifat hubungan kerja yang “informal” dengan kualifikasi teknis yang apa adanya atau dikembangkan sambil bekerja.
e. Hubungan antara keterampilan teknis dan keahlian dalam pengelolaan usaha industri kecil ini dengan pendidikan formal yang dimiliki para pekerjanya umumnya lemah.
f. Peralatan yang digunakan adalah sederhana dengan kapasitas output yang rendah pula.
2. Keunggulan Dan kelemahan Dari Bisnis usaha kecil
a. Kelebihan Usaha Kecil Menengah
1) Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk.
2) Hubungan kemanusian yang akrab di dalam perusahaan kecil.
3) Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan yang berskala besar yang pada umumnya birokratis.
4) Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.
b. Kelemahan Usaha Kecil Menengah
1) Kesulitan pemasaran
Hasil dari studi lintas Negara yang dilakukan oleh James dan Akarasanee (1988) di sejumlah Negara ASEAN menyimpulkan salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan persaingan, baik dipasar domestik dari produk-produk yang serupa buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun dipasar ekspor.
2) Keterbatasan Finansial
UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.
3) Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah satu kendala serius bagi UKM di Indonesia, terutama dalam aspek-aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi, pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar baru.
4) Masalah Bahan Baku
Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering menjadi salah satu masalah serius bagi pertumbuhan output atau kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia.
Terutama selama masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap dolar AS.
5) Keterbatasan teknologi
Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat serta kesanggupan bagi UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global. Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru, keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan mesin-mesin baru.
3. Pengertian Dari wirausaha
wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.
4. Sikap seorang wirausahawan until mencapai kesuksesan dalam bisnisnya
1. Memiliki gairah
Gairah sangat penting untuk mendorong seseorang meraih sukses. Tanpa gairah, seseroang tidak akan terpacu untuk bekerja keras. Dalam bisnis, ada dua hal yang bisa menjadi sumber gairah yakni permainan bisnis serta resiko yang sangat menantang atau jenis bisnis itu sendiri, apakah cocok dengan selera Anda.
2. Tabah
Untuk mengawali usaha, seorang pebisnis harus tabah dalam menyikapi kegagalan. Pebisnis harus bisa belajar dari kegagalan dan bangkit dengan motivasi baru.
3. Motivasi kuat
Motivasi membuat seseorang bisa berjalan tanpa bergantung pada orang lain. Dengan sikap ini, seorang pebisnis kadang bisa menempuh beragam tantangan meski tidak memiliki tim yang tangguh atau ahli yang cakap.
4. Tak kenal takut
Dunia bisnis adalah tempat untuk orang yang senang mengambil resiko dan tidak takut akan apapun. Jika diibaratkan, pebisnis ibarat orang yang akan melakukan "bungee jumping" tanpa helm dan dengan tali seadanya.
5. Siap secara finansial
Bukan kecukupan modal, melainkan kesiapan untuk meraih pembiayaan dan permodalan. Banyak usahawan sukses hanya dengan modal dengkul. Caranya dengan menggandeng mitra yang bisa mewujudkan visi bisnisnya.
6. Jeli melihat peluang
Inilah sikap pebisnis yang tidak dimiliki orang biasa. Bagi orang lain, menjual sisir pada orang botak adalah hal yang mustahil. Namun pebisnis yang baik adalah orang yang bisa menjual sisir pada orang botak, dengan harapan satu saat mereka berpeluang menumbuhkan rambut dan memerlukan sisir.
5. Cara menjadi seorang wirausahawan
Untuk menjadi wirausahawan muda sukses perlu menerapkan 5 D secara konsisten yakni: Dream (wirausaha sukses memiliki impian dan visi yang jelas tentang masa depan bisnisnya, tulislah impian bisnis dan ditempel pada dinding rumah), Deciveness (wirausaha sukses memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan untuk memulai usaha), Doers (mulai melakukan tidak hanya berbicara: Nato, No action, talk only), Determination (melaksanakan kegiatan bisnis dengan perhatian dan tidak mudah menyerah meski ada banyak tantangan), Dedication (wirausaha memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan dan bisnisnya)
Komentar
Posting Komentar